Mobil Jakarta -
Bank Mandiri yang bertumbuh pesat milik negara ini menyediakan fasilitas Cek saldo Rekening Efek Bulan Oktober 2014 ini.
Pada tahap awal, kerja sama ini akan diawali dengan pengembangan Fasilitas Akses melalui ATM yang dijadwalkan dapat digunakan pada Oktober 2014, kemudian dilanjutkan dengan jaringan internet banking dan mobile banking. Untuk itu, investor cukup melakukan registrasi di ATM Bank Mandiri.
Direktur Treasury, Financial Institution & Special Asset Management Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan, dari 12 juta nasabah Bank Mandiri, 80 persen di antaranya sudah menggunkan e-channel. Sementara, 1 juta adalah pengguna aktif mobile dan internet banking. "Kalau tabungan investor ada 63.000 dengan nilai Rp 1,4-1,5 triliun. Ini peluang yang bisa digarap untuk mereka masuk ke saham," ujarnya di galeri BEI, Jakarta, Senin(1/9).
Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung bisnis perseroan di segmen ritel banking serta memenuhi kebutuhan masyarakat atas kenyamanan bertransaksi. Di samping kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes, dia mengatakan, dukungan Bank Mandiri pada industri pasar modal juga telah ditunjukkan dengan pemberian layanan terintegrasi sejak penawaran umum saham perdana (Initial public offering/IPO) hingga penyelesaian transaksi, yaitu, dengan menjadi bank pembayaran, bank administrasi RDN, Bank Kustodian, bank penerima dana pemesanan IPO saham (receiving bank) serta menyediakan jasa wali amanat.
"Bank Mandiri (melalui legacy) telah ditunjuk sebagai Bank Pembayaran KSEI sejak 1995 hingga saat ini. BM juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung penyelesaian transaksi pasar modal, antara lain fasilitas intraday untuk KSEI, KPEI dan Perusahaan efek," jelasnya.
Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi menyampaikan, kerja sama ini sejalan dengan inisiatif strategis KSEI terkait rencana pengembangan infrastruktur pasar modal dalam lima tahun kedepan yang difokuskan pada dua target, yaitu bagi pelaku pasar dan masyarakat umum yang menjadi investor.
Ia mengungkapkan perlunya pengembangan infrastruktur yang dapat menjangkau pelosok wilayah Indonesia sehingga terbuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses yang mudah dalam melakukan kegiatan investasi di pasar modal. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak investor lokal yang terlibat di pasar modal. Sinergi dengan perbankan diharapkan bisa menjadi solusi, karena pengembangan infratruktur ini memerlukan investasi yang sangat besar dan akan memakan waktu sangat lama bila dilakukan sendiri oleh industri pasar modal.
"Luasnya jaringan ATM bank yang dilengkapi dengan fasilitas lain seperti internet dan mobile banking serta kemudahan penggunaannya diharapkan dapat mendukung kegiatan berinvestasi di pasar modal yang lebih mudah dan memasyakat. Pada tahap awal ini, investor melalui ATM, internet banking atau mobile banking dapat masuk ke fasilitas AKSes untuk melakukan cek saldo rekening dana nasabah (RDN) dan saldo Efek nasabah di KSEI. Ke depan kita akan terus kembangkan, sehingga cukup dengan memiliki nomor Single Investor Identification (SID), investor dapat melakukan berbagai aktivitas investasi di pasar modal, misalnya untuk melakukan pembelian saham IPO, ORI atau Sukuk Ritel atau melakukan subscription atau redemption (penarikan) reksa dana," jelas Heri.
Berdasarkan data KSEI, saat ini sekitar 60 persen dari total nilai efek yang diperdagangkan di BEI dimiliki oleh investor asing. Dari sisi jumlah, saat ini juga baru tercatat sekitar 330.000 warga Indonesia yang menjadi investor di pasar modal dan tercatat memiliki Sub Rekening Efek di KSEI, atau kurang dari 1 persen dari total sekitar 230 juta rakyat Indonesia.
Di acara yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menilai kerja sama ini merupakan langkah konkret untuk memperdalam pasar. Menurutnya, ada empat hal untuk mewujudkan target tersebut, yakni peningkatan jumlah produk dan emiten, jumlah investor terutama ritel, peningkatan infrastruktur, dan peraturan yang kuat.
"Kalau kemudahan ini bisa diberikan ke masyarakat, mereka akan lebih gampang dan nyaman masuk ke pasar modal," ungkapnya